Merauke Papua Selatan- Merauke memiliki posisi strategis sebagai Pelabuhan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) terkait pengembangan pangan dan energi. PSN ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan energi, dengan Merauke sebagai pintu gerbang. Namun Untuk mengatasi over kapasitas di pelabuhan, pembangunan depo di luar area pelabuhan (depo eksternal) dapat menjadi solusi yang efektif.
Kepala KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Merauke Capt. Julivan Charlie L. Salindeho diruang kerjanya Rabu-18 /6-2025 menyampaikan kepada wartawan Tobagoes Papua Stakeholder pelabuhan membutuhkan dukungan dalam berbagai bentuk untuk kelancaran operasional dan pengembangan pelabuhan. Dukungan ini bisa berupa dukungan kebijakan, finansial, infrastruktur, dan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Penting untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi antar semua pihak yang terlibat, termasuk pemerintah, operator pelabuhan, pengguna jasa, dan masyarakat sekitar.
Salah satunya Pembangunan depo luar di Pelabuhan Merauke sangat penting untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan PSN Proyek Strategis Nasional di wilayah tersebut, terutama proyek cetak sawah Padi Dan Gula saat panen , Dengan adanya depo, distribusi logistik dan material proyek dapat berjalan lebih efisien dan efektif
Untuk mengatasi over kapasitas di pelabuhan, pembangunan depo di luar area pelabuhan (depo eksternal) dapat menjadi solusi yang efektif.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di dalam pelabuhan, memperlancar arus barang, dan meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa depo luar diperlukan dan bagaimana cara kerjanya:
Mengurangi Kepadatan di Pelabuhan Dengan adanya depo eksternal, peti kemas yang belum siap diangkut atau yang perlu penanganan lebih lanjut dapat dipindahkan ke depo di luar pelabuhan, sehingga area pelabuhan tidak terlalu penuh dan membebaskan ruang untuk kegiatan operasional lainnya.
Memperlancar Arus Bongkar Muat:
Dengan berkurangnya kepadatan, proses bongkar muat barang dapat berjalan lebih lancar dan efisien. Hal ini akan mengurangi waktu tunggu kapal (dwelling time) dan meningkatkan produktivitas pelabuhan. Katanya
pembangunan depo di luar area pelabuhan (depo eksternal) dapat menjadi solusi yang efektif.
Mengacu pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di pelabuhan. Julivan menjelaskan TKBM yang terdaftar dan tidak terdaftar, keduanya memiliki peran penting dalam operasional pelabuhan. Keberadaan mereka, baik yang terdaftar maupun tidak, berdampak pada kelancaran bongkar muat barang, yang pada akhirnya berkontribusi pada efisiensi dan produktivitas pelabuhan. Lebih lanjut, keberadaan TKBM, baik yang terdaftar maupun tidak terdaftar membuka lapangan pekerjaan dan mendukung aktivitas perekonomian di pelabuhan
Untuk terkait Pengembangan Pelabuhan Ya, betul. Pengembangan pelabuhan memang masih disusun dan menjadi tanggung jawab PT Pelabuhan Indonesia (Persero), atau yang lebih dikenal sebagai Pelindo. Pelindo adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pengelolaan dan pengembangan pelabuhan di Indonesia.
Fokus kami untuk ke depan saat ini selain depo dan juga nantinya ada perbaikan untuk pintu gerbang pemisahan pintu gerbang dari peti kemas jadi satu dengan penumpang dipisahkan dengan zonalisasi penumpang sendiri nanti berada di paling ujung Navigasi jadi itu mengurangi resiko kita
Harapan kita KSOP Merauke adalah mewujudkan keselamatan kerja dan keamanan pelayaran serta optimalisasi pelayanan di Pelabuhan Merauke yang terbaik . Mereka juga berupaya meningkatkan koordinasi antar instansi terkait di pelabuhan, serta menjalankan fungsi pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan pelayaran.
Selain itu, KSOP Merauke juga memiliki harapan untuk terus mendukung program pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan sektor maritim, seperti tol laut, serta menjaga kelancaran distribusi bahan pokok ke wilayah Papua. dan diluar Papua tutupnya (Rhm)
